Banyak
orang menyarankan berbagai-bagai cara untuk menghidupkan kembali kebaikan dalam
hidup kita. Ada yang mengatakan kuncinya adalah pengetahuan.
Semakin
kita mengajari orang, maka mereka akan semakin berubah menjadi lebih baik.
Namun ternyata manusia menggunakan pengetahuan dan kecerdasan mereka untuk
bertindak sesuka hati mereka atau memanipulasi orang lain. Pengetahuan tidak
menghidupkan kebaikan.
Yang
lainnya mengatakan, kuncinya adalah disiplin. Jika kita lebih berdisiplin dalam
hidup kita, dalam pikiran, kebiasaan, berdisiplin dan
sebagainya, kita akan menjadi lebih baik dan lebih banyak melakukan kebaikan.
Namun
orang-orang yang sangat dekat dengan kita mengetahui seperti apa sesungguhnya
diri kita. Melalui disiplin kita dapat menciptakan sebuah dunia dalam pikiran
kita, tapi kita masih hidup dalam dunia ini.
Ada
yang mengatakan, undang-undang adalah pilihan terbaik untuk mencapai kebaikan.
Jika kita mempunyai peraturan yang dapat mengatur tingkah-laku kita, terutama
sikap moral kita, maka kita akan menjadi orang-orang dan warga negara yang
lebih baik.
Namun
peraturan yang lebih banyak akan mengakibatkan penindasan dan bukannya
keinginan untuk melakukan yang baik.
Secara semula jadi manusia berusaha
untuk mengatasi undang-undang dengan mencari-cari alasan untuk tingkah-laku
kita dan membenarkan tindakan-tindakan kita. Undang-undang nyata belum tentu
dapat menghidupkan kebaikan dalam diri kita.
Maka
sesungguhnya, yang terbaik untuk mendidik manusia melakukan perkara baik dan
menjauhkan perkara buruk adalah agama.
Agama Islam terbaik pada segenap
segi untuk sekalian manusia pada bila-bila masa dan di mana-mana tempat. Islam
itu sempurna lagi menyempurnakan.
Namun,
cabarannya tetap ada. Biarpun agama itu panduan terbaik untuk manusia,
tetap juga orang tidak manu mengikuti sepenuhnya ajaran agama. Ini kerana
godaan syaitan dan kejahilan agama.
Berusahalah
untuk melakukan kebaikan pada sebilang masa dan bukan hanya untuk peristiwa
atau perbuatan tertentu saja.
Janganlah kita berpuas diri dengan
upaya-upaya kita untuk menjadi baik pada waktu tertentu. Contohnya, orang akan
berubah menjadi baik pada Ramadan, tetapi kembali melakukan perkara ditegah
apabila berada pada bulan-bulan lain.
No comments:
Post a Comment