Keadaan
lapar menjadikan hati menjadi lembut dan mudah terpengaruh oleh zikir dan amal
soleh lainnya. Terkadang, seseorang itu berzikir, tetapi hatinya tidak dapat
merasakan kemanisan. Zikir tersebut tidak terkesan olehnya. Pada waktu hati
dalam keadaan lembut, ia dapat merasakan kelazatan berzikir, berdoa dan
bermunajat.
Abu
Sulaiman Darani berkata: "Aku merasakan ibadahku yang paling lazat ketika
perutku menyentuh pinggangku kerana kelaparan yang amat sangat."
Lapar memperkasakan sifat tawaduk dan rendah hati. Kesombongan yang merupakan
puncak kedurhakaan dan kelalaian akan lenyap, kerana nafsu tidak dapat
dijinakkan kecuali dengan menahan lapar.
Manusia tidak dapat melihat
kemuliaan dan kehebatan Penciptanya selama dia tidak melihat aib dan nafsunya
sendiri. Seseorang hendaklah sering menahan lapar agar dapat mengabdikan diri kepada
Allah dengan penuh kesungguhan.
lnilah
sebabnya ketika Allah SWT menawarkan kepada Rasulullah SAW untuk menjadikan
bukit di Makkah menjadi emas, maka Rasulullah SAW berkata, "Tidak, aku
ingin makan sehari dan lapar pada hari berikutnya, agar pada hari aku mengalami
lapar, maka aku dapat bersabar dan meminta kepadaMu dengan merendahkan diriku
di hadapan-Mu. Dan ketika aku makan, maka aku dapat bersyukur kepada-Mu.".
Seterusnya
lapar mendatangkan sifat tidak melupakan orang lain yang terkena musibah, kesusahan,
atau kelaparan. Orang yang makan kenyang, sedikit pun tidak dapat merasakan
atau membayangkan apa yang dialami oleh orang-orang miskin yang kelaparan.
Nabi
Yusuf pernah ditanya, "Khazanah
bumi ada di dalam genggaman engkau, tetapi mengapa engkau masih menahan
lapar?". Beliau menjawab, "Aku takut jika perutku kenyang, lalu aku
melupakan orang-orang yang lapar.".
Seseorang
yang lapar dan haus akan merasakan semakin tertanam dalam fikirannya tentang
lapar dan haus pada hari Kiamat. Maka,
perasaan itu mendatangkan rasa takut kepada azab Allah SWT. Mudah mengingat hari yang pada hari itu para
penghuni neraka akan merasakan kelaparan yang sangat dahsyat, lalu mereka
diberi makanan (buah yang penuh duri dan pahit yang akan tersangkut di
kerongkongan mereka, dan mereka akan diberi minum darah dan nanah dari
luka-luka para penghuni neraka.
Orang
berlapar selamat dari perbuatan dosa, sebab perut yang kenyang merupakan
induknya syahwat, sedangkan lapar dapat menghancurkan segala jenis syahwat.
Orang yang dikuasai nafsunya adalah orang yang malang. Kuda yang liar dan sukar
dijinakkan hanya dapat dikendalikan jika ia dibuat lapar. Jika ia banyak makan
dan minum, ia akan menjadi liar, demikian juga halnya dengan nafsu.
Seorang
ahli alim ditanya: "Dalam usia yang sangat tua ini, mengapa engkau tidak
mengurusi tubuhmu (dengan memakan makanan yang menyehatkan dan menguatkan
badan)?". Dia menjawab bahwa nafsu bergerak cepat ke arah syahwat. Aku
khawatir ia akan menjeratku dalam dosa. Kerana itulah aku lebih suka memberikan
kesusahan padanya daripada ia menjeratku dengan perbuatan dosa.".
Aisyah
berkata: "Permulaan bidah kaum muslimin setelah Rasulullah wafat adalah
makan kenyang. Apabila perut manusia penuh (kenyang), maka nafsu mereka tertuju
kepada dunia.".
No comments:
Post a Comment