Wednesday, 13 April 2022

RASA LAPAR HATI JADI LEMBUT

  
Keadaan lapar menjadikan hati menjadi lembut dan mudah terpengaruh oleh zikir dan amal soleh lainnya. Terkadang, seseorang itu berzikir, tetapi hatinya tidak dapat merasakan kemanisan. Zikir tersebut tidak terkesan olehnya. Pada waktu hati dalam keadaan lembut, ia dapat merasakan kelazatan berzikir, berdoa dan bermunajat. 
 
Abu Sulaiman Darani berkata: "Aku merasakan ibadahku yang paling lazat ketika perutku menyentuh pinggangku kerana kelaparan yang amat sangat." 
 
Lapar memperkasakan sifat tawaduk dan rendah hati. Kesombongan yang merupakan puncak kedurhakaan dan kelalaian akan lenyap, kerana nafsu tidak dapat dijinakkan kecuali dengan menahan lapar. 
 
Manusia tidak dapat melihat kemuliaan dan kehebatan Penciptanya selama dia tidak melihat aib dan nafsunya sendiri. Seseorang hendaklah sering menahan lapar agar dapat mengabdikan diri kepada Allah dengan penuh kesungguhan. 
 
lnilah sebabnya ketika Allah SWT menawarkan kepada Rasulullah SAW untuk menjadikan bukit di Makkah menjadi emas, maka Rasulullah SAW berkata, "Tidak, aku ingin makan sehari dan lapar pada hari berikutnya, agar pada hari aku mengalami lapar, maka aku dapat bersabar dan meminta kepadaMu dengan merendahkan diriku di hadapan-Mu. Dan ketika aku makan, maka aku dapat bersyukur kepada-Mu.". 
 
Seterusnya lapar mendatangkan sifat tidak melupakan orang lain yang terkena musibah, kesusahan, atau kelaparan. Orang yang makan kenyang, sedikit pun tidak dapat merasakan atau membayangkan apa yang dialami oleh orang-orang miskin yang kelaparan. 
 
Nabi Yusuf  pernah ditanya, "Khazanah bumi ada di dalam genggaman engkau, tetapi mengapa engkau masih menahan lapar?". Beliau menjawab, "Aku takut jika perutku kenyang, lalu aku melupakan orang-orang yang lapar.". 
 
Seseorang yang lapar dan haus akan merasakan semakin tertanam dalam fikirannya tentang lapar dan haus pada hari Kiamat. Maka, perasaan itu mendatangkan rasa takut kepada azab Allah SWT. Mudah mengingat hari yang pada hari itu para penghuni neraka akan merasakan kelaparan yang sangat dahsyat, lalu mereka diberi makanan (buah yang penuh duri dan pahit yang akan tersangkut di kerongkongan mereka, dan mereka akan diberi minum darah dan nanah dari luka-luka para penghuni neraka. 
 
Orang berlapar selamat dari perbuatan dosa, sebab perut yang kenyang merupakan induknya syahwat, sedangkan lapar dapat menghancurkan segala jenis syahwat. Orang yang dikuasai nafsunya adalah orang yang malang. Kuda yang liar dan sukar dijinakkan hanya dapat dikendalikan jika ia dibuat lapar. Jika ia banyak makan dan minum, ia akan menjadi liar, demikian juga halnya dengan nafsu. 
 
Seorang ahli alim ditanya: "Dalam usia yang sangat tua ini, mengapa engkau tidak mengurusi tubuhmu (dengan memakan makanan yang menyehatkan dan menguatkan badan)?". Dia menjawab bahwa nafsu bergerak cepat ke arah syahwat. Aku khawatir ia akan menjeratku dalam dosa. Kerana itulah aku lebih suka memberikan kesusahan padanya daripada ia menjeratku dengan perbuatan dosa.". 
 
Aisyah berkata: "Permulaan bidah kaum muslimin setelah Rasulullah wafat adalah makan kenyang. Apabila perut manusia penuh (kenyang), maka nafsu mereka tertuju kepada dunia.".

No comments:

Post a Comment